Dari sekumpulan orang yg mempunyai runtinitas berbeda, namun memiliki kegemaran yang sama yakni menjelajah alam. Awalnya, untuk menyalurkan hobi ini kami melakukannya dengan menggunakan sepeda MTB (mountain Bike) serta berpetualang dengan menuruni jalanan curam dengan sepeda berspesifikasi downhill.
Capek, lelah, dengkul terasa copot, serta bermandikan keringat itu sudah pasti kami temui. Namun, terkadang semua itu mendadak sirna karena di sekeliling rute yang kami lewati suasananya begitu segar dan alami.
Ketika kami berada di tengah keindahan alam ini, kami sering berlama-lama menikmatinya. Seolah kami enggan untuk melanjutkan perjalanan dan ingin tetap ingin menikmati pemandangan tersebut.
Alam yang menghampar begitu luas di hadapan mata kami, kami berfikir sangat butuh waktu lama untuk bisa menjelajahinya satu per satu dengan hanya mengandalkan sepeda bertenaga dengkul saja. Atau mungkin pekerjaan kami masing-masing bisa terbengkalai hanya demi hobi ini.
Berawal dari sinilah, kemudian kami bersepakat untuk mulai mencoba berpetualangan menyinggahi keindahan ciptaan Tuhan ini dengan mengendarai sepeda motor. Namun, keinginan tersebut tidak dengan mulus bisa dilakukan. Karena, untuk bisa menjelajah jalan-jalan setapak yang kondisi jalannya sulit ditebak bisa dilakukan dengan menggunakan motor trail.
“Wah, kalau sepda motor trail sih kami belum punya, yang ada hanya sepeda motor berspesifikasi on road untuk transportasi kami bekerja setiap harinya. Untuk beli trail pun sangat mustahil, uang dari mana Bro?”
tapi kendala itu bukanlah membuat kami patah arang. Makanya, kami pun mencoba untuk sedikit memodifikasi motor “harian” kami menjadi memiliki kemampuan untuk menjelajah alam. Mulai dari mengganti jenis ban dengan motif PACUL, spatbor, menambahkan hand guard, dan beberapa bagian lainnya. Motor kami pun dengan jenis berbeda juga, mulai dari Suzuki Thunder 125, Honda GL 100, Honda Win 100, dan ada yang jenis bebek yakni Honda Supra X 110.
Memang, apda awalnya kami tidak begitu yakin apakah motor hasil modifikasi kami ini mampu untuk melakukan jelajah alam dengan medan off road? Alhasil, ketika ada even KANJURUHAN SABHAWANA yang mengambil rute lereng Gunung Kawi, Panderman, lereng Arjuno dan wanawisata Coban Rondo, ternyata kami pun bisa melaluinya, meskipun harus jatuh bangun untuk meniti jalanan terjal dan berlumpur itu.
Nah, dari keyakinan bahwa sebenarnya tidak ada hal yang tidak mungkin itulah kemudian kami membentuk komunitas motor trail ini dengan nama TRAC'S (TRAC'S yang berarti motor, TRAC'S adalah singkatan dari Trail club adventure sepanjang)
Kamis, 11 Maret 2010
kesenangan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
tetap semangat meski di tengah lumpur yang blethok,dan gelombangnya tanah makadam.
Posting Komentar